Kecantikan Luna Maya diturunkan dari sang ibu yang berdarah austria. Sang Ibu, datang ke Bali setelah jatuh cinta pada kain kebaya yang pernah ia lihat dipakai oleh orang di luar.
Rasa penasaran itulah yang kemudian menuntunnya hingga ke Bali dan bertemu dengan seorang pria yang kemudian menjadi ayah Luna Maya.
Luna Maya dikenal sangat dekat dengan ibunya. Bulan lalu misalnya, Luna mengunggah foto bersama ibu ke akun Instagram. Keduanya saling menatap dan tersenyum. Tak banyak yang ditulis Luna di kolom keterangan foto. Ia hanya menulis kata ibu disertai gambar hati. Ringkas, namun foto ini banjir pujian.
Punya ibu bule Austria, membuat Luna memiliki wajah seperti kebanyakan blasteran lainnya. Maka tak heran juga jika banyak yang mengira Luna Maya seorang muallaf, sebutan untuk seseorang yang baru memeluk agama Islam.
Tentu saja anggapan tersebut salah, Luna sudah menjadi pemeluk agama Islam sejak kecil. Eits… jangan salah. Secara dari kecil doi udah memeluk agama Islam. Papa dan Mama Luna memang beda agama, namun Luna kecil yang dekat dengan sosok almarhum papanya mengaku ikut memeluk agama yang dianut sang ayah.
“Gue bukan muallaf. Dan dari kecil udah muslim. Sama seperti papaku,” ujar Luna.
Namun meski mengaku beragama Islam, Luna baru benar-benar memperdalam agamanya sekitar tahun 2005. Ia belajar shalat, mengaji, dan hukum-hukum agama lainnya.
Kultur keluarga yang beragam, ditambah lingkungan tempat tinggalnya yang mayoritas bukan muslim membuat Luna tidak mendapatkan pendidikan agama yang memadai sejak kecil.
Luna banyak mengetahui tentang ajaran Islan dari papanya. “Alhamdulillah, almarhum Papa lumayan ngerti tentang Islam. Jadi waktu gue tinggal di Bali, nggak buta-buta banget tentang Islam,” kata adik peselancar Tipi Jabrik ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar