Setelah kepergian suaminya yang jadi korban tsunami Banten, istri Bani Seventeen tak kuasa menahan kesedihan, ia menyebut dirinya lemah.
Setelah kepergian suaminya, istri Bani Seventeen tak kuasa menahan kesedihan, ia menyebut dirinya lemah dan hanya putrinya sebagai sumber kekuatannya.
Bencana tsunami yang menerjang kawasan di Selat Sunda menyisakan duka mendalam bagi istri Bani Seventeen, Cindri Wahyuni.
Istri Bani Seventeen tersebut masih berduka atas kepergian sang suami yang jadi korban tsunami Banten.
Ungkapan kesedihannya tak kuasa ia tahan saat mengenang barang peninggalan sang suami di rumah.
• Kondisi Terakhir Bass Bani Seventeen Pasca Terjangan Tsunami Banten, Masih Utuh tapi Senar Terputus
Lewat Instagram story-nya yang diunggah pada Selasa, Cindri tak kuasa membendung kesedihannya atas kepergian almarhum Bani Seventeen.
Istri Bani Seventeen tersebut menuliskan beberapa hal yang membuatnya sedih hingga menuliskan kalimat apakah dirinya bisa hidup tanpa almarhum suaminya.
Ia mengunggah foto sebuah lemari berwarna putih yang juga memperlihatkan gorden di rumahnya.
Dalam unggahannya, ia menuliskan kalimat ungkapan kesedihannya saat melihat benda milik suaminya.
Ia juga menuliskan bahwa dirinya wanita lemah.
Hanya putri tercintanya, bernama Nara yang kini menjadi kekuatannya.
"How can i live without u be (bagaimana aku bisa hidup tanpamu sayang),
Lihat bantal masih bau bebi, buka lemari baju-baju bebi, dikamar mandi, sikat giginya bebi.
Mami lemah be, cuma Nara kekuatan Mami," tulis Cindri.
Pada postingan terakhir di akun Instagramnya, Cindri juga menuliskan kenangan dan mengungkapkan rasa sayangnya kepada almarhum Bani Seventeen.
Ia mengunggah foto tempat peristirahatan suami tercintanya, tertulis jelas di nisan nama Bani Seventeen.
Dalam keterangan foto, Cindri mengucapkan terimakasihnya untuk sang suami atas segala perilaku baik yang almarhum sebagai seorang suami.
Cindri mengungkapkan rasa sayangnya dan mendoakan Bani Seventeen.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih.
Terima kasih atas tawa larut malam & ciuman di pagi hari.
Terima kasih telah memegang tangan saya melalui kehidupan ini dan membuktikan bahwa pria yang baik masih ada.
Terima kasih atas cinta dan persahabatanmu.
Dan yang terpenting, terima kasih atas kebahagiaan menjadi istrimu.
Aku sangat mencintaimu, Insya Allah kita bertemu di Jannah,"tulis Cindri dalam bahasa Inggris.
Bassist Band Seventeen, Muhammad Awal Purbani atau Bani Seventeen menjadi korban meninggal terkena tsunami Banten di Tanjung Lesung, Pantai Carita, Banten, Sabtu malam.
Bani Seventeen meninggal dunia dalam bencana tsunami Banten, meninggalkan seorang istri yang tengah mengandung dan seorang anak bernama Nara.
Diketahui istri Bani Seventeen saat ini tengah mengandung anak kedua.
Usia kandungan Cindri telah memasuki bulan ketiga.
Tsunami menerjang kawasan pantai di Pandeglang, Banten dan Lampung Selatan saat band Seventeen tengah manggung jadi bintang tamu sebuah acara.
Band Seventeen menjadi pengisi acara gathering PLN di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten, Sabtu malam.
Pada saat tsunami datang, band Seventeen tengah menyanyikan lagu kedua.
Tsunami datang memporak-porandakan panggung tempat band Seventeen bernyanyi.
Sebanyak 3 personel Seventeen dinyatakan meninggal dunia karena musibah tersebut, antara lain Herman Sikumbang (gitaris), Muhammad Awal Purbani atau Bani Seventeen yang merupakan bassist Seventeen dan Andi Seventeen yang merupakan drummer.
Selain tiga personel Seventeen yang dinyatakan meninggal dunia, kru band Seventeen bernama Uje atau Ujang dan road manager bernama Oki Wijaya (Andi Muttya Keteng Pangerang) juga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah terjadinya tsunami Banten, serta istri Ifan Seventeen, Dylan Sahara juga ditemukan meninggal dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar