Divonis idap kanker stadium tiga, Cinta Penelope kerap rasakan jantung berdetak kencang. Bila alami hal tersebut, Cinta langsung berzikir. Cinta tak mau ketika nyawa dicabut, dirinya tak ucapkan kalimat Syahadat.
“Kalau jantung lagi cepat, sudah merasa di kaki ya, saya kayak merasa sudah ditarik nyawanya, aku langsung zikir. Karena aku takut telat ucap syahadat, aku pengen khusnul khatimah walau hidup aku mencapai jalan buruk. Mungkin dengan penyakit ini aku bersyukur sama Allah aku hijrah bukan karena aku sakit,” ucap Cinta Penelope ditemui di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Selalu ingat kematian karena divonis penyakit berat, Cinta berharap meninggal dalam keadaan baik. Tak pikirkan balikan dengan mantan, Cinta hanya berusaha sembuh.
“Kun Fayakun saja. Biarin saja kalau Allah inginkan dia kembali, masa idah belum lewat. Pasti kita sedih, bohong kalau aku nggak kepikiran, tapi jangan sampai mama yang kepikiran. Dari Turki masih pakai kursi roda, manajer aku yang dorong, suka diledekin. Gue jawab tenang saja kalau gue sembuh entar lomba lari, aku punya spirit yang kuat,” pungkas Cinta Penelope.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar